Jumat, 11 April 2014

Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Timothy Wibowo
Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?
Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.

Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.

Sumber; http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/

Rabu, 18 Juli 2012

Ramadhan Datang, Wanita Jangan Hanya Sibuk di dapur

Bulan sya'ban akan segera berakhir, dan itu artinya bulan ramadhan segera tiba. Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa awal puasa akan jatuh pada Hari Jumat, 20 Juli 2012, yang berarti tinggal beberapa hari lagi.
Aroma-aroma ramadhan sudah semakin terasa di sekitar kita, setidaknya hampir seluruh stasiun televisi nasional mulai menayangkan 'drama/sinetron religi' dan iklan-iklan acara untuk menemani sahur yang relatif hampir sama semua yaitu variety show dengan kuis dan bintang-bintang komedi. Disepanjang jalan yang sekarang banyak terlihat minimarket waralaba juga dihiasi dengan makanan-makanan khas ramadhan seperti kurma dan sirup.
Tidak hanya persiapan lahiriah yang nampak terlihat, tetapi semangat tuk menyambut ramadhan juga telah dipersiapkan. Ada yang memiliki target-target tertentu untuk ramadhan kali ini yang terkait dengan ibadah. Berapa kali khatam Al Quran, Berapa juz yang akan dihapal, ikut tarawih atau kajian dimana, dan lainnya.
Namun, niat baik dan semangat saja belum cukup. Terlebih untuk muslimah yang akan mempunyai tugas lebih ketika ramadhan, belum lagi jika ia pun juga harus bekerja.
Tetapi, tentu masih banyak kesempatan untuk muslimah menggapai berkah dan rahmat di bulan ramadhan. Menggapai apa yang kita targetkan pada bulan ramadhan sangat tergantung pada pengaturan waktu dan rencana yang realistik.
Berikut ini beberapa tips untuk muslimah yang disarikan dari tulisan Rasha Dewedar pada onislam.
Setiap orang tentu memiliki prioritas, kemampuan dan situasi yang berbeda, tetapi kita dapat mengadopsi tips-tips berikut yang sesuai dengan kita. Dan jangan lupa untuk berdoa kepada Allah agar diberikan waktu yang berkah.
  • Buat Target Yang Riil, jangan membuat target yang terlalu tinggi hingga sulit untuk dicapai. Kita bukanlah superwoman (tidak ada yang seperti superwoman), kita tentu masih membutuhkan bantuan. Buatlah target yang serealistik mungkin yang sesuai dengan kemampuan, tanggung jawab dan situasi yang kita hadapi. Jika kita masih harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri semua tanpa pembantu, maka tetaplah berusaha untuk menarget berapa lembar yang kita sanggupi membaca Quran dan mentadaburinya.
  • Buatlah Sesederhana Mungkin. Jangan terlalu bersemangat hingga kemudian membuat rencana yang berlebihan atau menyiapkan menu yang nampak wah! Pastikan bahwa kita dapat melaksanakan rencana itu dengan mudah dan siapkanlah menu-menu sahur dan berbuka yang mudah tetapi tetap bergizi.
  • Siapkan Kebutuhan Dapur. Agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di dapur sehingga mengurangi waktu ibadah kita, siapkanlah beberapa bumbu dasar yang telah ditumbuk sebelumnya dan disimpan di lemari es, sehingga Anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk menumbuk.
  • Rapikan Rumah Anda. Persiapkanlah semua kebutuhan ibadah ramadhan seperti sarung/mukena untuk setiap anggota keluarga di tempat khusus, begitu juga dengan Quran dan buku-buku sehingga memudahkan kita. Sebisa mungkin aturlah rumah dengan suasana ramadhan khas dengan tilawah sepanjang hari di rumah atau murotal, dan minimalkan televisi ketika acara-acara yang tidak bermanfaat.
  •  Tentukan Prioritas Anda. Susunlah target dan rencana dari yang menjadi prioritas utama hingga yang paling akhir. Kerjakanlah sesuai dengan urutan prioritas yang dibuat. Janganlah mengerjakan tugas atau mengejar target lain sebelum tugas atau target yang sebelumnya selesai.
  • Jaga Kondisi Fisik. Istirahat yang cukup dan makanlah dengan benar, sehingga kita dapat menjaga kesehatan kita untuk ramadhan ini. Sempatkanlah melakukan olahraga ringan yang disukai, puasa bukan berarti harus libur olahraga.
Dan untuk wanita bekerja, yang tentunya harus lebih pandai mengatur waktu dan menyusun rencana. Berikut beberapa tips menjalankan ramadhan untuk wanita bekerja:

  •  Bekerja dengan Efisien. Pastikan anda bekerja seefisien mungkin, kerjakanlah pekerjaan anda dengan sungguh-sungguh dan waktu yang optimal sehingga akan merefleksi secara positif pada psikologis Anda. Stress dalam masalah pekerjaan terjadi karena ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan rencana atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, pikirkan dan rundingkanlah pemecahan masalahnya dan jangan sampai berlarut-larut.
  •  Buatlah Jadwal secara cermat. Wanita bekerja harus menyesuaikan jadwal dengan waktu bekerja, istirahat, memasak, dan tentunya target-target ibadah yang ingin dicapainya. Gunakanlah waktu-waktu jeda saat diperjalanan, waktu istirahat untuk melakukan aktivitas-aktivitas ibadah seperti membaca Quran, mendengarkan murotal atau lainnya, terlebih saat sekarang ini banyak gadget yang memfasilitasi kegiatan ibadah, gunakanlah semaksimal mungkin.
 
Yang perlu diketahui, pengaturan waktu bukanlah alat untuk mencapai target, tetapi sistem yang membantu kita melihat visi secara jelas mengenai apa yang ingin kita lakukan, mengidentifikasi tanggung jawab yang kita miliki, merasa produktif dan hal-hal inilah yang akhirnya akan mengarahkan kita untuk mengontrol hidup kita dengan tujuan yang lebih baik. Selamat menjalankan ibadah shaum ramadhan, semoga Allah Swt. memberikan kemudahan dan keistiqomahan dalam menjalankan setiap ibadah dan aktivitas ramadhan kita, aamiin.[wn] 

Sumber
 http://www.eramuslim.com/